Menjadi Muslim Yang Cerdas

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 
Assalamu'alaikum wr.wb Kajian Islam (Katagori posting Aneka).
Pembaca budiman, semoga Allah selalu membimbing kita dalam segala urusan di dunia ini untuk meraih bekal di akhirat. Aamiin...





Rasiyambumen/Pelangi khazanah Islam kali ini memposting Materi dengan Judul : Menjadi Muslim Yang Cerdas.

Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah cara pendekatan diri kepada Allah Azza Wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orang dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii').

Kelebihan seorang Alim (ilmuwan) dengan seorang Abid (Ahli Ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud).

Semakin mengglobalnya dunia dan didukung sarana teknologi modern, seolah tak ada lagi batasan antara jarak. Kita dapat menangkap apa yang terjadi di belahan dunia yang jauh dari tempat kita dengan up tudet. Begitu terjadi bencana atau hal-hal yang menghebohkan, seketika itu kita dapat mendengar, bahkan sekaligus melihat kejadian tersebut.

Namun pada kenyataannya umat muslim belum dapat membuktikan tantangan zaman yang kian berkembang dengan sangat dinamis, ia bergerak seiring dengan pergerakan waktu yang takkan pernah menoleh kebelakang walau hanya sedetik pun.   

Walaupun Allah telah memberikan label kepada umat Muslin sebagai umat yang terbaik, sesuai FirmanNya:
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia...." (QS, 3 : 110 )  كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ

Maka Rasulullah saw. menegaskan kepada umat islam, dengan kedua hadits diatas, ialah mengisyaratkan agar umat Islam giat dalam menuntut ilmu baik ilmu Agama maupun ilmu Umum. Sampai Rasul saw. mengatakan bahwa seorang Abid (Ahli Ibadah) yang sangat tekun, cahayanya hanya bagaikan cahaya bulan yang hanya dapat menerangi bintang di sekelilingnya saja. 

Mereka yang terlena jelas akan tergilas. Tergilas oleh waktu dan tentu saja tertindas oleh kebodohan.
Bukan bermaksud menggurui, tapi kenyataannya memang demikian. Di era globlalisasi yang semakin kompleks ini, begitu banyak umat muslim yang tertinggal. Apa karena kita bodoh? tentu saja tidak.  

Coba tengok sejenak, duduklah dan bertafakur, tanyakan pada diri kita masing-masing, sistem apa di dunia yang telah dikuasi umat Islam?
"Ekonomi, Politik, Sosial, Teknologi, dan Budaya"?
Oh, tidak. Ini sebuah kenyataan pahit. Segala macam lini kehidupan berada di tangan/kekuasaan "BARAT".  Hidup kita berada dalam cengkeraman maut liberalisme, kapitalisme, dan isme-isme yang lain.

Umat Islam bahkan telah terpecah.
Meskipun ada riwayat yang menegaskan bahwa munculnya berbagai golongan/perbedaan dalam Islam adalah sebuah rahnat. Ya, saya pun memahami hal itu.
Tetapi rahmat macam apa yang akan kita dapatkan jika satu kelompok begitu mudahnya mengkafirkan kelompok lain, merasa dirinya paling benar, dan hanya menjadikan agama sebagai wadah untuk mengintimidasi kelompok lain.

Lalu apa yang bisa kita banggakan saat ini, sebagai umat Muslim?
Kita telah menjadikan agama sebagai senjata untuk menyerang sesama. Membawa nama Tuhan dalam ruang publik, memamerkannya seolah kebenaran yang ia yakini adalah kebenaran Tuhan yang sifatnya Absolut.

Aqidah mungkin bisa dipermainkan oleh segelintir orang yang memang telah terlahir untuk merusak aqidah orang lain. Tapi ingatlah Tuhan tidak tidur, karena telah memberikan akal bagi kita.
Kita berada dalam lingkup pengetahuan yang sangat besar. Kita senantiasa berada dalam bimbingan Yang Maha Tahu atas segala sesuatu.
Jika saja kita mau, maka Dia, akan membimbing kita mempelajari ilmu kehidupan fi dunya wal akhirat.

Karena hanya dengan ilmu lah segala problema kehidupan yang selama ini menjerat umat Islam akan tersingkap.
Belum terlambat bagi kita untuk membenahi diri. Menjadi muslim yang tidak hanya cerdas dalam urusan ibadah vertikal saja, tetapi juga piawai dalam mamajukan ibadah horizontal. Karena manusia diciptakan memang hanyalah untuk menyembah Allah semata. Tetapi juga sekaligus dijadikan khalifah / wakil untuk memakmurkan bumi dalam rangka kemaslahatan umat/manusia pada umumnya.   

Demikian uraian materi tentang : Menjadi Muslim Yang Cerdas. Semoga bermanfaat.
Pembaca klik link ini :   Kisah   

0 Response to " Menjadi Muslim Yang Cerdas"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel