HARI-HARI TERAKHIR SEBELUM RASULULLAH SAW. WAFAT


  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

Asalamu'alaikum Wr.Wb. Kajian Islam (katagori Kisah) 
Jumpa lagi pembaca budiman, semoga sehat dan sukses serta selalu mendapat ridha Allah SWT.
Kali ini postingan saya terkait dengan Kisah Hari-hari Terakhir Sebelum Rasullah saw. Wafat.
Mari kita renungkan bersama kisah yang akan saya tulis di bawah ini :

Hari-hari akhir sebelum Rasulullah saw. Wafat.  Rasulullah saw. telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi beliau sangat lemah.  Pada suatu hari Rasullah saw. meminta Bilal untuk memanggil semua sahabat datang ke Masjid,  Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dengan para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapat tausyiah dari Rasulullah saw. 

Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar, wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yang tengah dideritanya. Kemudian  Rasulullah saw. bersabda : Wahai sahabat-sahabatku semua, Aku ingin bertnya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu-satunya Tuhan yang layak di sembah ?"  Semua sahabat menjawab dengan suara bersemangat, "Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kepada kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah."
Kemudian  Rasulullah bersabda kembali :
"Persaksikanlah ya Allah, sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka."
Kemudian Rasulullah saw. bersabda lagi, dan setiap apa yang Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.

1. Akasyah Menuntut Balas.
Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yang menjadikan para sahabat sedih dan terharu.Rasulullah saw. bersabda :
"Sesungguhnya, aku akan pergi menuju Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyeleasikan hutang tersebut, karena aku tidak mau bertemu dengan Allah dalam keadaan berhutang dengan manusia:"

 Sahabat berkata : Mana ada Rasulullah saw. berhutang dengan kita?  Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah".
Rasulullah mengulangi pertanyaan itu sampai 3 kali.
Tiba-Tiba bangun seorang laki-laki yang bernama AKASYAH, seorang sahabat mantan preman sebelum Islam, dia berkata :  
Ya, Rasulullah aku ingin menyampaikan maslah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa'
Rasulullah saw. bersabda : "Sampaikanlah wahai Akasyah"
Maka Akasyah pun mulai bercerita :
"Aku masih inget ketika perang Uhud dulu, suatu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tersebut kena pada belakang kuda melaingkan justru terkena dadaku, karena ketika itu aku berdiri di belakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendenmgar itu Rsulullah saw. berkata : "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Akasyah, Kalau dulu aku pukul engkau maka hari ini aku akan berbicara hal yang sama denganmu."
Dengan suara yang agak tinggi, Akasyah berkata : Kalau begitu aku ingin segera melakukannya Ya Rasulullah"
Akasyah seakan-akan tidak pernah merasa bersalah mengatakan demikian, 
Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah kepada Akasyah. 
"Sungguh engkau tidak berperasaan Akasyah, bukankah Baginda sedang sakit ?"
Akasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah saw. meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah. 
Bilal meminta cambuk itu pada Fatimah, kemudaian Fatimah bertanya :  Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?
Bilal menjawab dengan nada sedih "cambuk ini akan digunakan Akasyah untuk memukul Rasulullah saw. 

2. Para Sahabat Menjaminkan Dirinya.
 Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata :
"Kanapa Akasyah hendak pukul ayahku Rasulullah/ Ayahku kan sedang sakit, kalua mau mukul pukullah aku sebagai anaknya,
Bilal menjawab : "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua"
Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikan kepada Akasyah.
Setelah mengambil cambuk, Akasyah menuju ke hadapan Rasulullah.
Tiba-tiba Abu Bakar berdiri menghalangi Akasyah sambil berkata :
"Akasyah ! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yang pertama beriman dengan apa yang Rasulullah saw. sampaikan. Akulah sahabatnya di kala duka dan suka. kalu engkau hendak memukul, maka pukullah aku.
Rasulullah saw. besabda : Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dengan Akasyah"
Akasyah menuju kehadapan Rasulullah. Kemudia Umar berdiri menghalangi Akasyah sambil berkata :
"Akasyah kalua engkau mau memukul , pukulah aku.  Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya, itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorangpun yang boleh menyakiti Rasulullah Muhammad saw.  Kalua engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku....

Lalu dijawab oleh Rasulullah saw. '
"Duduklah wahai Umar, ini uruasan antara aku dengan Akasyah"
Akasyah menuju kehadapan Rasulullah tiba-tiba berdiri Ali bin  Abu Thalib sepupu sekaligus menantu Rasullah.  Dia menghalangi Akasyah sambil berkata ; "Akasyah, pukullah aku sja.  Darah yang sama mengalir pada tubuhku ini wahai Akasyah".
Lalu dijawab oleh Rasulullah saw. 
Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dengan Akasyah"
Akasyah semakin dekat dengan Rasulullah, Tiba-tiba tanpa disangka bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah saw. yaitu Hasan dan Husen. Mereka berdua memegang tangan Akasyah sambil memnohon "Wahai Paman, pukullah kami paman, Kakek kami sedang sakit, pukullah kami saja wahai paman. Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dengan memukul kami sesungguhnya itu sama dengan menyakiti kakek kami, wahai Paman"

Lalu Rasulullah bersabda :
Wahai cucu-cucu kesayanganku, duduklah kalian . Ini urusan kakek dengan Paman Akasyah"
Begitu sampai di tangga mimbar, dengan lantang Akasyah berkata :
'Bagaiman aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Egkau duduk di atas mimbar dan aku di bawah. Kalau Engkau mau kupukul, maka turunlah ke bawah sini"
Rasulullah saw memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Akasyah berkata lagi :
"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya rasulullah"
Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Akasyah.
Tanpa berlama-lama dalam keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya, 
Kemudaian terlihatlah tubuh Rasullah yang sangat indah, sedang beberapa batu terikat diperut Rasulullah pertanda sedang menahan lapar.
Kemudaian Rasulullah saw. bersabda :
"Wahai Akasyah , segeralah dan janganlah kamu berlebih-lebihan, Nanti Allah akan murka padamu"

3. Akasyah Calon Ahli Syurga.
Akasyah langsung menghambur menuju Rasulullah saw, cambuk di tangannya ia buang jauh-jauh, kemudian ia peluk tubuh Rasullah saw. serat-eratnya. Sambil menagis sejadi-jadinya, Akasyah berkata : Ya, Rasulullah , ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah.  Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhnku dengan tubuhmu. Seumur hidupku acu bercita-cita dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhnu tidak akan dimakan oleh api neraka. Dan sungguh aku takut dengan  api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah. ..."
Rasulullah saw, menjawab dengan senyum dan berkata :
"Wahai sahabat-sahabat semua, kalau kalian ingin melihat ahli surga, maka lihatlah Akasyah"
Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat bergantian memeluk Rasulullah saw.

Demikian kisah yang sangat menegangkan tetapi juga mengharukan, betapa begitu tingginya para sahabat Rasullah saw. dalam mencintai sahabatnya juga sekaligus sebagai Rasulnya. Mudah-mudah menjadi pelajaran bagi kita betapa pentingnya saling menghargai sesama sahabat.

Baca pula kisah para sahabat yang lain klik ini  : ANEKA
 

0 Response to "HARI-HARI TERAKHIR SEBELUM RASULULLAH SAW. WAFAT"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel