16 BULAN RASULULLAH SHALAT MENGHADAP KE MASJID AL AQSHA

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 
Assalamu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (katagori Sejarah).
Berjumpa kembali pembaca budiman, salam sukses, semoga mendapat ridha Allah SWT.  Rasiyambumen/Pelangi Khazanah Islam pada kesempatan kali ini akan menulis tentang 16 Bulan Rasulullah Shalat Menghadap Ke Masjid Al-Aqsha. 




Mari kita baca bersamna tulisan di bawah ini :

Pelangi Khazanah Islam,  Masjid Al Aqsha di Palestina tercatat sebagai salah satu Masjid tertua dan memiliki relegius tinggi bagi umat Muslim. Bahkan sejarah mencatat masjid agung tersebut merupakan kiblat pertama umat Muslim, sebelum berpindah menghadap Ka'bah di Makkah.

Teradapat beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang menegaskan bahwa selama Nabi Muhammad saw. bersama para shahabat berada di Madinah mereka melaksanakan shalat dengan berkiblat ke Masjid Al-Aqsha. Hal ini dilakukan selama 16 (enam belas) bulan. 

Pada suatu hari, ketika Nabi Muhammad saw. tengah menunaikan shaalat di Masjid Madinah, turunlah (QS Al-Baqarah ayat 144) yang memerintahkan umat Muslim agar memalingkan wajah (berkiblat ke Masjidilharam.  Firma Allah SWT :
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَآءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَىٰهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُۥ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا۟ الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّـهُ بِغٰفِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (QS Al-Baqarah : 144)

Sebenarnya Rasulullah saw. sendiri telah mendambakan turunnya perintah perubhan kiblat ini. Dalam satu riwayat bahwa Rasulullah seringkali menengadahkan wajahnya ke langit, memanjatkan doa agar turun wahyu yang memerintahkan untuk menghadap ke Baitullah (Ka'bah.)

Kendati demikian dengan adanya perubahan kiblat ini Islam tidak lantas meninggalkan kedudukan Masjid Al Aqsha. Bagaimanapun  kitab Al Quran telah menempatkan Masjid tersebut dalam kemuliaan khususnya pada saat peristiwa Isra' Mi'raj-nya Nabi Muhammad saw.
Firman Allah SWT :
سُبْحٰنَ الَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَا الَّذِى بٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Isra' : 1)

Peristiwa itu terjadi kira-kira pada tahun ke sembilan (620 M) dari penyebaran Islam oleh Rasulullah saw. Di malam yang hening dengan didampingi Malaikat Jibril, Nabi Muhammad saw. lantas singgah di Al Aqsha dalam perjalanan Isra' Mi'raj untuk menerima perintah salat. 
Masjid Al Aqsha merupakan sebuah masjid bersejarah bagi umat Islam yang terletak di jantung kota Jerusalem. Masjid itu juga adalah bagian dari awal sejarah dimulainya penyebaran agama Islam.    

Tidak ada catatan pasti, kapan tepatnya masjid ini didirikan dan oleh siapa Masjid Al Aqsha ini diririkan. Namun suatu riwayat bahwa nabi Adam AS-lah yang pertama kali membangun Masjid ini, setelah ia membangun Baitul Haram. Namun seiring perjalanan waktu, bangunan tersebut roboh, hingga beberapa abad kemudian Nabi Daud AS membangun kembali.

Nabi Sulaiman AS akhirnya menyempurkan lagi masjid itu.  Adapun sebuah hadits Nabi saw. yang diriwaytakan oleh Abu Dzar dan dikutip oleh Al-Alusi, menyatakan masjid ini dibangun oleh Nabi Yqub AS. sekitar 40 tahun setelah kakeknya yakni Nabi Ibrahim AS mendirikan Ka'bah di Makkah.

Tahun 638 M beberapa tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad saw. Khalifah Umart Bin Khattab untuk pertama kalinya melakukan pengembangan Masjid Al Aqsha dan pengembangan ini berlanjut sampai pada masa kepemimpinan Al Walid  (705 M) yang meliputi kubah masjid ( The Dome of Rock) dan bangunan di sekelilingnya.

Seajak saat itu renovasi bangunan terus dilakukan. Hal ini antara lain berkaitan dengan bertambahnya jumlah jama'ah tanpa mengubah bentuk dasar bangunan yang telah bewrusia 13 abad.  Demikianlah hingga membuat masjid Al Aqsha selalu dimuliakan oleh segenap umat Islam.

Di samping menjadi tempat peribadatan umat Muslim, Al Aqsha juga menjadi temapt penimbaan ilmu agama Islam baik Al-Quran maupun hadits, Imam Al-Ghazali merupakan salah satu ilmuan besar Islam pada abad ke 11 yang memperdalam pengetahuannya di tempat ini. 

Menyangkut nama Masjid Al-Aqsha, terdapat perbedaan pendapat daripada ulama. Seperti dikutip dari buku Ensiklopedi Islam, seb agian ujlama berpendapat bahwa masjid ini disebut Aqsha (Jauh) karena letaknya yang cukup jauh dari Masjidil Haram di Makkah . Menurut Al-Alusi, jarak kedua Masjid ini 40 malam perjalanan dengan mengendarai unta.

Sementara pendapat yang lain  menyatakan masjid ini disebut Aqsha karena masjid ini bebas dari kotoran, bahkan dianggap tempat turun Malaikat, dan wahyu serta kiblat para nabi sebelum Rasulullah saw. 

Hal ini dibenarkan pula oleh Ibnu Khaldun yang menurutnya masjid itu merupakan tempat para nabi beribadah. Tidak ada satu jengkalpun tanah di areal masjid itu dipakai para nabi dan malaikat untuk melaksanakan ibadah.  Bentuk asli bangunan Masjid  Al-Aqsha berupa serambi kiblat, tidak memiliki lapangan di tengah sebagaimana masjid pada umumnya.

Walaupun telah beberapa mengalami renovasi, maupun perbaikan besar-besaran utamanya setelah gempa besar tahun 1916, akan tetapi bentuk bangunan asli tetap dipertahankan. Kaum Yahudi pun ya pan dangan sendiri menyangkut Masjid Al Aqsha. Mereka amat peercaya bahwa di salah satu dinding pada masjid ini dibuat dari tempat ibadah (haekal) Nabi Sulaiman AS.  Inilah yang menjadi alasan mereka terus menerus berupaya menghancurkan Masjid Al Aqsha.

Demikian riwayat tentang judul di atas, berdasarkan Al Quran dan Al Hadits yang shoheh. Seamoga menjadi pe3ngetahuan kita dalam meyakini Islam dan yang terpenting kita akan selalu istiqomah untuk mamatuhi perintahnya dan menjauhi laranganNya, semoga Allah SWt memberi kekuatan kepada kita sekalian Aamiin. 
Pembaca budiman baca pula link ini : Thoharah

Sumber : 
Pusat data Republika.
       




0 Response to "16 BULAN RASULULLAH SHALAT MENGHADAP KE MASJID AL AQSHA "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel