KISAH UMAR BIN KHATTAB

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ  
Assalumu'alaikum wr.wb. Kajian Islam (katagori kisah)
Salam sukses dan bahagia pembaca budiman, jumpa kembali bersama Rasiyambumen,  materi yang akan disajikan masih seputar kisah para sahabat Nabi saw.  Kali ini Kisah Umar bin Khattab, Pahlawan Islam yang gagah berani dengan tubuh tinggi besar, kekar, dan mendapat Julukan Singa Padang Pasir.
Mari kita ikuti kisahnya :

Rasulullah saw. berdoa  "Ya Allah, jadikanlah Islam ini kuat dengan masuknya salah satu dari kedua orang ini : Amr bin Hisyam atau Umar bin Khattab, Allah kabulkan doa Nabi saw,  salah satu dari apa yang rasul minta.  Pada saat Islam masih dalam tahap awal penyebarannya dan masih lemah, Allah memilih Umar bin Khattab sebagai salah satu pilar kekuatan Islam, sedangkan Amr bin Hisyam meninggal sebagai Abu Jahal.

Umar bin Khattab dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Rasulullah saw. ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Khatamah. Perawakannya tinggi besar dan tegap dengan otot-otot yang menonjol dari kaki dan tangannya, jenggot yang lebat dan berwajah tampan, serta warna kulitnya coklat kemerah-merahan.  Beliau dibesarkan di dalam lingkungan Bani Adi, salah satu kaum dari suku Quraisy.  Beliau meru pakan khalifah kedua di dalam Islam setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Nasabnya adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qarth bin Adiy bin Ka'ab bin Ghalib. Nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah pada pada kakeknya K'aab antara beliau dengan Rasullah selisih 8 kakek. Ibu beliau beranama Khatamah binti Hasyim bin al-Mughirah bin Makhzumiyah, Rasulullah saw, memberi nama beliau kunyah Abu Hafsh (bapak Hafsh) karena Hafshah adalah anaknya yang paling tua dan memberi laqab (julukan) al-Faruq. 

Umar Bin Khattab Masuk Islam 
Sebelum masuk Islam Umar bin Khattab dikenal sebagai orang yang keras permusuhannya dengan kaum Muslimin bertaklid kepada ajaran nenek moyang moyangnya, dan melakukan perbuatan-perbuatan jelek yang umumnya dilakukan kaum Jahilliyah namun tetap bisa menjaga harga diri.  Beliau masuk Islam pada bulan Dzulhijah tahun ke-6 kenabian, tiga hari setelah Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam. 

Ringkas kisah, pada suatu malam beliau datang ke Masjidil Haram secara sembunyi-sembunyi untuk mendengarkan bacaan shalat Rasulullah saw. Waktu itu Rasulullah membaca surat al-Haqqah. Umar bin Khattab kagum dengan susunan kalimatnya lantas berkata pada dirinya sendiri "Demi Allah ini adalah syair sebagaimana yang dikatakan kaum Quraisy" Kemudian beliau mendengar Rasullah membaca ayat  .....        41  إِنَّهُۥ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ 40     وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍ ۚ قَلِيلًا مَّا تُؤْمِنُونَ 
Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, (QS Al-Haqqah : 40)
Dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya (QS Al-Haqqah : 41) 
Dengan ayat diatas Umar sadar bahwa itu bukan syair seperti yang dibaca oleh nenek moyangnya, lantas beliau berkata "Kalau begitu berarti dia bukan dukun"  Kemudian beliau mendengar ayat 42
                                                                                                     وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍ ۚ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ  
Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. (Qs Al-Haqqah :42)
Akhirnya beliau berkata, "Telah terbetik Islam di dalam hatiku"
Akan tetapi kuatnya adat jahillyah , fanatik buta, pengagungan terhadap agama nenek moyang , maka beliau tetap memusuhi Islam.

Pada suatu hari, beliau keluar dengan menghunus pedangnya bermaksud membunuh Rasullah. Dalam perjalanan, beliau bertemu dengan Nu'aim bin Abdullah al-'Adawi, seorang laki-laki dari Bani Zuhrah, lelaki itu berkata kepada Umar bin Kattab "Mau kemana wahai Umar?" Umar bin Khattag menjawab : "Aku ingin membunuh Muhammad"  Lelaki tadi berkata "Bagaimana kamu akan aman dari Bani Hasyim  dan Bani Zuhrah, kalau kamu membunuh Muhammad? Maka Umar menjawab : "Tidaklah aku melihatmu melainkan kamu telah meninggalkan agama nenek moyangmu" Tetapi lelaki tadi menimpali "Maukah aku tunjukkan lebih mencengangkanmu, hai Umar? Sesungguhnya adik perempuanmu dan iparmu telah meninggalkan agama yang kamu yakini" .

Lalu bergegas menemui adiknya yang sedang belajar Al-Quran surat Thaha, dengan Khabab bin  al-Araf.  Tatkala mendengar Umar bin Khattab datang, maka Khabab bersembunyi, Umar bin Khattab masuk rumahnya dan menanyakan suara yang didengarnya. Kemudian adik perempuan Umar bin Khattab dan suaminya berkata : "Kami tidak sedang membicarakan apa-apa" Umar bin Khattab menimpali, "Sepertinya kalian telah keluar dari agama nenek moyang kalian" iparnya menjawab : "Wahai Umar, apa pendapatmu jika kebenaran itu bukan berada pada agamu?  Mendengar ungkapan tersebut Umar bin Khattab memukulnya hingga terluka dan berdarah, karena tetap saja saudaranya itu mempertahankan agama Islam yang dianutnya,  Umar bin Khattab berputus asa dan menyesal melihat darah mengalir pada iparnya. 

Umar bin Khattab berkata "berikan kitab yang ada pada kalian kepadaku, aku ingin membacanya. "Maka adik perempuannya berkata "Kamu itu kotor, tidak boleh menyentuh kitab itu kecuali orang yang bersuci. Mandilah terlebih dahulu, "Lantas Umar bin Khattab mandi dan mengambil kitab yang ada pada adiknya perempuannya.  Ketika ia membaca surat Thaha, dia memuji dan memuliakan isinya, kemudaian minta ditunjukkan keberadaan Muhammad saw. 

Tatkala Khabab mendengar perkataan Umar bin Khattab, dia keluar dari persembunyiannya dan berkata  "Aku akan beri kabar gembira kepadamu, Wahai Umar! Aku berharap engkau adalah orang yang didoakan Rasulullah pada malam Kamis, "Ya Allah muliakanlah Islam dengan Umar bin Khattab atau Abu Jahl (Amru) bin Hisyam, "waktu itu Rasulullah berada di sebuah rumah di daerah Shafa"  Umar bin Khattab mengambil pedangnya dan menuju rumah tersebut, kemudian mengetuk pintunya. ketika ada salah seorang melihat Umar bin Khatab datang dengan pedang terhunus dari celah pintu rumahnya, dikabarkannya kepada Rasullah saw. Lantas merka berkumpul. Hamzah bin Abdul Muthalib bertanya, "Ad apa kalian?" Mereka men jawab. "Umar datang"! Hamzah bin Abdul Muthalib berkata "Bukalah pintunya" Kalau dia menginginkan kebaikan, maka kita akan menerimanya, tetapi kalau menginginkan kejelekan, maka kita akan membunuhnya dengan pedangnya. "Kemudaian Rasulullah saw. menemui Umar bin Khattab dan berkata : "Ya Allah ini adalah Umar bin Khattab. Ya Allah muliakan Islam dengan Umar bin Khattab. "Dan dalam riwayat lain "Ya Allah kuatkanlah Islam dengan Umar"
Seketika itu pula Umar bin Khattab bersyahadat, dan orang-orang yang berada di rumah tersebut bertakbir dengan keras. Menurut pengakuannya dia, adalah orang yang ke-40 masuk Islam. Abdullah bin Mas'ud berkomentar "Kami senantiasa berada dalam kejayaan semenjak Umar bin Khatab masuk Islam.   

Kepemimpinan Umar bin Khattab.
Ke-Islaman beliau telah memberikan andil besar bag i perkembangan dan kejayaan Islam. Beliau adalah pemimpin yan adil, bijaksana, tegas disegani dan selalu memperlihatkan urusan kaum muslimin. Pemimpin yang menegakkan ketauhidan dan keimanan, mrobohkan kesyirikan dan kekufuran, menghidupkan sunnah mematikan bid'ah, Beliau adalah orang yang paling baik dan paling berilmu tentang al-Quran dan as-Sunnah setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq.  Kepemimpinan Umar bin Khattab tak seorangpun yang dapat meragukannya.  Seorang tokoh besar setelah Rasulullah saw. dan Abu Bakar, pada masa kepemimpinannya kekuasaan Islam bertambah luas. Beliau berhasil menaklukan Persia, Mesir, Syam, Irak, Burqah, Tripoli bagian barat. Azerbaijan, Jurjan, Basrah, Kufah dan Kairo.

Dalam masa kepemimpinannya sepuluh tahun Umar bin Khattab itulah penaklukan-penaklukan penting dilakukan Islam. Tak lama sesudah Umar bin Khattab memegang tampuk kekuasaan sebagai Khalifah, pasukan Islam menduduki Suriah dan Palestina yang kala itu menjadi bagian Kekaisaran Byzantium.  Dalam pertempuran Yarmuk (636 M), pasukan Islam berhasil memukul habis kekuasaan Byzantium, Damaskus jatuh pada tahun itu juga, dan Darussalam menyerah dua tahun kemudian. Menjelang tahun 641 M, pasukan Islam telah menguasai seluruh Palestina dan Suriah, dan terus menerjang maju ke daerah yang bernama Turki, tahun 639, pasukan Islam menyerbu Mesir yang juga saat itu di bawah kekuasaan Byzantium.  Dalam tempo tiga tahun penaklukan Mesir ddiselesaikan dengan sempurna. 

Penyerangan Islam terhadap Irk yang saat itu berada di bawah kekuasaan kekaisaran Persia telah mulai bahkan sebelum Umar bin Khattab naik jadi Khalifah Kunci kemenangan Islam terletak pada pertempuran Qadisiya tahun 637 M terjadai di masa ke3khalifahan Umar bin Khattab menjelang tahun 641 M sebelum Irak sudah berada di bawah pengawasan Islam.  Dan hanya itu, pasukan Islam bahkan menyerbu langsung Peresia dan dalam pertempuran Nehavend 642 M  mereka secara menenyukan mengalahkan sisa terakhir kekuatan Persia. Menjelang wafatnya Umar bin Khattab di tahun 644 M sebagian besar derah barat Iran sudah terkuasai sepenuhnya. Gerakan ini tidak berhenti tatkala Umar bin Khattab wafat. Di bagian timur mereka dengan cepat menaklukan Persia dan b  agian barat mereka mendesak terus dengan pasukan menyeberang ke Afrika Utara.

Selain pemberani Umar bin Khattab juga seorang yang cerdas.  Dalam masalah ilmu diriwayatkan oleh Al Hakin dan Thabrani dari Ibnu Mas'ud berkata : 'Seandainya ilmu Umar bin Khattab diletakkan pada tepi timbangan yang satu dan ilmu seluruh penghuni bumi diletakan pada tepi timbangan yang lain, niscaya ilmu Umar bin Khattab lebih berat dibandingkan ilmu mereka. M ayoritas shahabat pun berpendapat bahwa Umar bin Khattab menguasai 9 dari 10 ilmu. Dengan kecerdasannya beliau menelurkan konsep-konsep baru, seperti menghimpun Al-Quran dalam bentuk mushaf, menetapkan tahun Hijriyah sebagai kalender umat Islam membentuk kas Negara (Baitul Maal),menyatukan orang -orang yang melakukan shalat Taraweh dengan satu imam, menciptakan lembaga  peradilan dan membentuk perkantora, membangun balai pengobnatan, membangun tempat penginapan, memasnfaatkan kapal laut untuk perdagangan, mentapkan hukum cambuk bagi peminum khamar (minuman keras) sebanyak 80 kasli cambuk, mencetak mata uang dirham, audit bagi para pejabat atau pegawai dan juga konsep yang lainnya.
Namu dengan begitu beliau tidaklah menjadi conkak dan tinggi hati, justru belaiau seraong pemimpin yang zuhud dan wara' Beliau berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan rakyatnya.  dalam suatu riwayat Qatadah berkakata : "Pada suatu hari Umar bin Khattab memakai jubah yang terbuat dari kulit, terbuat dari bulu dombanya yang sebagiannya dipenuhi dari tambalan kulit, padahal waktu itu beliau adalah seoang khalifah, sambil memikul gandum ia lantas berjalan mendatangi pasar untuk menjamu orang-orang. "Abdullah puteranya berkata, Umar bin Khattab berkata : "Seandainya ada anak kambing yang mati di tepian sungai Eufrat, maka Umar bin Khattab merasa takut diminta pertanggung jawabannya oleh Allah"

Beliaulah yang telah dahulu lapar dan yang paling terakhir kenyang, Beliau berjanji tidak akan makan minyak samin dan daging hingga seluruh kaum muslimin kenyang memakannya.  Tidak diragukan lagi, Khalifah Umar Bin Khattab adalah seorang pemimpin yang arif, bijaksana dan adil dalam mengendalikan roda pemerintahan. Bahkan ia rela keluarganya hidup dalam serba kekurangan demi menjaga kepercayaan masyarakat kepadanya tentang pengelolaan kekayaan negara. Bahkan Umar bin Kattab sering terlambat shalat Jum'at hanya menunggu bajunya kering karena dia hanya mem punyai dua baju.

Kebijaksanaan dan keadilan Umar bin Khattab ini dilandasi oleh kekhawatirannya terhadap rasa tanggung jawabnya kepada Allah. Sehingga jauh-jauh hari Umar bin Khattab sudah mempersiapkan penggantinya jika kelak dia wafat,  Sebelum wafat Umar berwasiat agar urusan khilafah dan pimpinan pemerintahan dimusyawarahkan oleh enam orang yang telah mendapat ridha Allah dan RasulNya.
Mereka adalah Utsman bin Affan , Ali bin Abu Thalib, Thalhah bin Ubaidilah, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqqash, dan Abdurrahman bin Auf. Umar menolak menetapkan salah satu dari mereka dengan berkata : "Aku tidak mau bertanggung jawab selagi hidup sesudah mati. Kalau Allah menghendaki kebaikan bagi kalian, maka Allah akan melahirkannya atas kebaikan  meraka (keenam orang itu) sebagaimana telah ditimbulkan kebaikan bagi kamu oleh Nabimu"

Wafatnya Umar bin Khattab.
Pada hari Rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H. Umar bin Khattab wafat. Beliau ditikam ketika sedang mejalankan sholat Subuh oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu'luah (al Fairus dari Perisa) budak milik al-Mughirah bin Syu'bah diduga ia mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar bin Khattab dimakamkan di samping Rasullah dan Abu Bakar, beliau wafat dalam usia 63 tahun.

Demikain kisah Umar bin Khattab yang begitu lengkap dan terperinci. Semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita bahwa Islam pada masa itu sungguh berat perjuangannya dalam menegakkan Agama Allah SWT.   

0 Response to "KISAH UMAR BIN KHATTAB"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel