ASBABUN NUZUL SURAT AL-BAQARAH SERI KE-2

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ 
Assalamu'alaikum. wr.wb. Kajian Islam (katagori postingan Asbabun Nuzul).
Pembaca budiman, saya kembali menemui Anda sekalian, di pagi yang sejuk ini, Minggu, 24/4/16 untuk melanjutkan kajian kita, dengan materi Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah ke-2. Asbabun Nuzul ke-1 pembaca telah selesai membacanya terima kasih. Dan marilah kita ikuti uraian di bawah ini asbabun nuzul ke-2  surat Al-Baqarah.

Di kisah ke-1 menerangkan surat Al-Baqarah ayat 14 dan 26  berkait dengan orang munafiqin.
lanjutan ...... # 2. Ciri orang munafiqin adalah tidak istiqomah/konsisten apabila dia mendapat kesenangan maka ia bilang agama Muhammad benar tetapi ketika telah habis harta, dan tidak punya lagi anak buah, mereka mengatakan : "Inilah akibat Agama Muhammad" mereka kembali murtad dan kufur.

Diriwayat bahwa ketika Allah membuat dua contoh perumpamaan kaum munafiqin dalam firman-Nya (QS (2) 17 dan 19 ) berkatalah kaum munafiqin : Mungkinkah Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Luhur membuat contoh seperti ini.? Maka Allah turunkan ayat tersebut di atas (QS. (2) : 26).
Ayat ini menjelaskan bahwa dengan perumpamaan-perumpamaan yang Allah kemukaan, orang yang beriman akan menjadi lebih tebal imannya dan hanya orang kafir yang akan lebih sesat dari petunjuk Allah.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dengan berbagai sanad yang bersumber dari as-Suddi.  

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat 26 tersebut (QS.(2) : 26) diturunkan sehubungan dengan surat al-Haj ayat 73 (QS. (22) :73) dan surat al-Ankabut ayat 41 (QS (29) : 41 dengan reaksi kaum munafiqin yang berkata : "Bagaimana pandanganmu tentang Allah yang menerangkan lalat dan laba-laba di dalam al-Quran yang diturunkan kepada Muhammad. Apakah ini bukan bikinan Muhammad"?.  
Diriwayatkan oleh al-Wahiddi dari Abdul Ghani bin Sa'id at-Tsaqafi, dari Musa bin Abdurrahman dari Ibnu Jaraij dari Atha yang bersumber dari Ibnu Abbas, 

Dalam riwayat lain dikemukakan, bahwa ketika ALlah menerangkan laba-laba dan lalat dalam surat Al-Haj 73 (Qs (22) : 73) dan al-Ankabut 41 (Qs (29) :41) kaum musyrikin berkata : "Apa gunanya laba-laba dan lalat diterangkan dalam al-Quran?". Maka Allah turunkan ayat tersebut di atas (QS (2) : 26).
 Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dalam tafsirnya dari Ma'mar yang bersumber dari Qatadah 

Dalam riwayat lain dikemukakan, bahwa ayat tersebut di atas (QS.(2) : 26) diturunkan sehubungan dengan surat al-Haj ayat :73 dan al-Ankabut ayat : 41, dengan reaksi kaum musyrikin yang berkata : "Contoh macam apakah ini yang tidak patut dibuat perumpamaan?" 
Diriwaytakan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Hasan.   

Keterangan 
Menurut as-Suyuthi : "Pendapat yang pertama (Ibnu Jarir), lebih shahih isnadnya dan lebih munasabah dengan permulaan surat. Sedangkan yang menerangkan kaum musyrikin, tidak sesuai dengan keadaan ayat Madaniyyah (yang diturunkan di Madinah)" 

Adapun yang diriwayatkan oleh al-Wahidi (sebagimana telah kami kemukakan di atas) yang bersumber dari Qatadah dan Hasan, dengan tidak pakai isnad, manasabah apabila menggunakan kata: "Berkatalah kaum Yahudi".
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتٰبَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ 
"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedangkan kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca al-Kitab (Taurat) tiadakah kamu berfikir?" (QS.(2): 44) 


Dalam suatu riwayat lain dikemukakan bahwa turunnya ayat tersebut diatas (QS (2) ; 44) tentang kaum Yahudi Madinah yang pada waktu itu berkata kepada mantunya, kaum kerabatnya dan saudara sesusunya yang telah masuk Agama Islam : Tetaplah kamu pada Agama yang kamu anut (Islam) dan apa-apa yang diperintahkan Muhammad, karena perintahnya benar" Ia menyuruh orang lain berbuat baik tapi dirinya sendiri tidak melaksanakannya. 
Ayat ini (Qs (2) : 44) sebagai peringatan kepada orang yang melakukan perbuatan seperti itu.
Diriwayatkan oleh al-Wahidi dan at-Tsa'labi dari al-Kalbi dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas.  

  
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَالَّذِينَ هَادُوا۟ وَالنَّصٰرَىٰ وَالصّٰبِـِٔينَ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْءَاخِرِ 
 وَعَمِلَ صٰلِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ 
"Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Shabi'in, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal sholeh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan nereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(QS.2 : 62).  

Dalam suatu riwayta lain dikemukakan bahwa Salaman bertanya kepada Nabi saw. tentang penganut agama yang pernah ia anut bersama mereka. Ia terangkan cara shalatnya dan ibadahnya. Maka turunlah ayat tersebut di atas (QS (2) : 62) sebagai penegasan bahwa orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan berbuat shaleh akan mendapat pahala dari Allas SWT.
"diriwaytakan oleh Ibnu Abi Hatim dan al-Adni dalam musnadnya dari Ibnu Abi Najihyang bersumber dari Mujahid"

Dalam riwayat lain juga dikemukakan bahwa ketika Salman menceritakan kepada Rasulullah saw. kisah teman-temannya : Maka Nabi saw. bersabda ;  "Mereka di neraka" Salman bewrkata " Seolah-olah gelap gulitalah bumi bagiku. Akan tetapi setelah turun ayat ini (QS (2) :62) seolah-olah terang benderang dunia bagiku"
"diriwayatkan oelh al-Wahidi dari Abdullah bin Katsir yang bersumber dari Mujahid"   

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (QS.2 : 62) turun karena tentang salman Al-Farisi . 
"diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi" 
وَإِذَا لَقُوا۟ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَا بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ قَالُوٓا۟ أَتُحَدِّثُونَهُم بِمَا فَتَحَ اللَّـهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَآجُّوكُم بِهِۦ عِندَ رَبِّكُمْ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orng yang beriman, mereka berkata "Kamipun telah beriman" tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu meraka berkata : " Apakah kamu menceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan kepadamu, supaya  dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujahmu di hadapan Tuhanmu, tidakkah kamu mengerti?  (QS 2 : 76)  

Dalam suatu riwayat  dikemukakan bahwa Nabi saw. pada peperangan Bani Quraidzah berdiri di bawah benteng mereka. Dengan marahnya atas penghianatan mereka, beliau bersabda : "Hai saudara-saudara kera ! Hai saudara-saudara Babi ! , Hai penyembah-penyembah thaghut, 1)
1). ucapan nabi saw. ini didasari surat Al-baqarah ayat 65 dan surat al-Maidah ayat 60 (ref.Pen)
Para pemimpin Bani Quraidzah berkata kaumnya : " Siapa yang memberitrahu Muhammad tentang ucapan yang dikeluarkannya itu? Ia tidak mungkin tahu kecuali dari kamu. Mengapa kalian berithukan kepada mereka tentang kutukan Allah kepada kalian, sehingga mereka dapat mengalahkan hujah mereka kalian? Maka turunlah ayat ini (Qs.2 :76) yang menegaskan penyesalan mereka akan kebocoran isi Taurat kepada Nabi Muhammad saw. 
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid. 

Dari riwayat lain dikemukakan pula bahwa apabila kaum yahudi bertemu dengan orang-orang Mu'minin mereka (kaum yahudi) berkata : "Kami percaya bahwa sahabatmu itu Utusan Allah, akan tetapi diutusnya hanya kepadamu saja. Apabila bertemu dengan teman-teman mereka, mereka berkata : " janganlah kamu memperbincangkan masalah ini (kerasulan) dengan orang-orang  Arab, karena kamu dahulu pernah meminta kepada Allah agar mendapat kemenangan terhadap orang-orang Arab dengan kebesaran utusan yang akan datang (Muhammad), sedang kenyataanya utusan itu dari golongan mereka"  Maka Allah turunkan ayat ini (QS 2 : 76) sebagai penjelasan atas kelakuan kaum yahudi. 
"Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas"  

Dalam riwayat lain dikemukakan pula bahwa turunnya ayat itu (QS 2 :76) tentang orang-orang yahudi yang beriman, kemudian jadi kaum munafiq. Dahulu diwaktu mereka beriman, mereka sering mendatangi kaum Mu'minin bangga Arab dengan membawa berita yang biasa mereka perbincangkan. Setelah munafiq mereka berbicara di antara satu sama lainnya : " Mengapa kamu beritrahukan tentang kutukan Allah yang berupa siksaan terhadap kita sehingga mereka (Kaum mu'minin. Pen) dapat berkata "Kami lebih dicintai Allah dan lebih mulia dari pada kamu"
"diriwaytkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari as-Suddi" 
فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتٰبَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هٰذَا مِنْ عِندِ اللَّـهِ لِيَشْتَرُوا۟ بِهِۦ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا يَكْسِبُونَ
  

 "Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis al-Kitab dengan tangan mereka sendiri.lalu dikatakannya : "Ini, dari Allah" (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka karena apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakan besarlah bagi mereka, karena apa yang mereka kerjakan" 
 
Demikian uraian Asbabun Nuzul Surat Al-Baqarah seri ke-2 dari lanjutan seri ke 1 dan insya Allah akan dilanjutkan seri berikut hingga selesai. Kita tunggu seri kelanjutannya di lain waktu. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan tentang Al-Quran sebagai pedoman hidup kaum Muslimin pada khusnya  dan kepada semua manusia.  هُدًى لِّلنَّاسِ
.

0 Response to "ASBABUN NUZUL SURAT AL-BAQARAH SERI KE-2"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel